Lampungku39-Bekerja di perusahaan rintisan atau startup kini semakin diminati, terutama di kalangan generasi milenial dan Gen Z. Budaya kerja yang dinamis, fleksibel, dan penuh tantangan menjadi daya tarik tersendiri bagi generasi muda yang haus akan pengalaman baru. Namun, di balik semua kelebihannya, bekerja di startup juga memiliki sejumlah kekurangan yang perlu dipertimbangkan.
Berikut 10 kelebihan dan kekurangan kerja di startup bagi generasi milenial dan Gen Z:
Kelebihan:
1. Lingkungan kerja fleksibel — Banyak startup menawarkan jam kerja yang tidak kaku, bahkan memperbolehkan kerja remote.
2. Kesempatan belajar cepat — Karyawan di startup sering dilibatkan dalam banyak proyek, sehingga mereka belajar banyak keterampilan sekaligus.
3. Suasana kerja santai — Kultur yang egaliter membuat komunikasi antar-karyawan dan pimpinan terasa lebih cair.
4. Peluang berkembang besar — Karyawan punya kesempatan naik jabatan lebih cepat dibandingkan di perusahaan mapan.
5. Inovasi tanpa batas — Startup mendorong ide-ide segar dan keberanian mencoba hal baru.
Kekurangan:
1. Jam kerja tidak pasti — Meski fleksibel, tak jarang karyawan harus bekerja melebihi jam kerja normal demi mengejar target.
2. Ketidakpastian finansial — Banyak startup berada dalam fase mencari pendanaan, sehingga stabilitas gaji kadang jadi pertanyaan.
3. Beban kerja tinggi — Jumlah tim yang kecil membuat beban kerja per orang sering kali cukup berat.
4. Minim fasilitas karyawan — Tidak semua startup mampu menyediakan tunjangan lengkap seperti perusahaan besar.
5. Risiko gagal tinggi — Tingkat kegagalan startup yang tinggi membuat karyawan harus siap menghadapi kemungkinan kehilangan pekerjaan.
Fenomena ini menunjukkan bahwa bekerja di startup bukan hanya soal gaya, tapi juga pilihan karier yang penuh pertimbangan. Generasi milenial dan Gen Z disarankan untuk mempertimbangkan minat, ketahanan diri, dan tujuan jangka panjang sebelum memutuskan bergabung dengan startup.