Bandar Lampung, 22 November 2024 — Dalam beberapa minggu terakhir, euforia jogging tengah melanda Kota Bandar Lampung. Ribuan warga dari berbagai kalangan usia tampak memenuhi ruang-ruang publik seperti Taman Gajah, Bundaran Tugu Adipura, dan kawasan Pusat Kegiatan Olahraga (PKOR) Way Halim. Fenomena ini mencerminkan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan gaya hidup aktif.
Aktivitas jogging ini biasanya memuncak di akhir pekan, di mana jalanan yang ditutup sementara untuk Car Free Day (CFD) berubah menjadi arena olahraga. Mulai dari anak-anak hingga lansia, semua antusias menikmati suasana pagi sambil berlari santai. Tak hanya itu, beberapa komunitas olahraga, seperti “Joggers Lampung” dan “Run Lampung Club,” turut memeriahkan kegiatan dengan mengadakan sesi lari bersama.
“Akhir-akhir ini jogging jadi tren baru di sini. Selain menyehatkan, suasananya juga seru karena banyak orang ikut. Jadi motivasi buat terus aktif,” ujar Linda, seorang warga yang rutin berlari di PKOR Way Halim setiap akhir pekan.
Pemerintah Kota Bandar Lampung turut mendukung fenomena ini dengan memperbaiki fasilitas olahraga di ruang publik. Beberapa jalur pedestrian diperlebar, penerangan ditingkatkan, dan taman-taman diperindah untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi para pelari.
“Kami sangat mendukung tren ini karena sejalan dengan program peningkatan kualitas hidup masyarakat. Kami akan terus memperbaiki fasilitas publik agar lebih nyaman untuk berolahraga,” ujar Eva Dwiana, Wali Kota Bandar Lampung, dalam sebuah wawancara.
Selain itu, tren ini juga membuka peluang ekonomi bagi pedagang kecil. Penjual makanan sehat, minuman isotonik, dan perlengkapan olahraga terlihat ramai melayani warga di sekitar lokasi jogging.
Namun, pengamat sosial mengingatkan pentingnya pengelolaan ruang publik yang teratur untuk mengakomodasi jumlah pengunjung yang terus meningkat. “Antusiasme masyarakat harus diimbangi dengan pengelolaan yang baik, seperti pengaturan parkir dan kebersihan agar tidak mengganggu fungsi ruang publik,” ujar Dedi Setiawan, sosiolog dari Universitas Lampung.
Fenomena euforia jogging ini menunjukkan bahwa Bandar Lampung semakin berkembang menjadi kota yang peduli pada kesehatan warganya. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan tren positif ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi gaya hidup sehat di seluruh penjuru daerah.