Lampungku39-Hujan deras mengguyur Bandarlampung pasa tanggal 17 Januari 2025 sekitar pukul 16.00 menyebabkan banjir melanda sebagian besar wilayah Kota Bandarlampung. Banjir yang terjadi bukan hanya disebabkan oleh faktor alam. Menurut tanggapan dari salah satu pihak korban, Fauzan (23), hal ini disebabkan karna kelalaian pemerintah kota bandarlampung dalam pengelolaan infrastruktur semenjak wilayah kota bandarlampung diadakan pembangunan khususnya di daerah dataran tinggi sehingga lahan terbuka hijau semakin terbatas. Akibatnya saat hujan deras, menyebabkan limpahan air yang tidak terkendali sebab tidak dapat diserap oleh tanah.
Penjelasan dari pihak korban lainnya (Aldo 34) menggungkapkan menjadi korban banjir sudah menjadi hal biasa bagi masyarakat bandarlampung khususnya bagian Teluk Betung Selatan. Setiap curah hujan tinggi dapat dipastikan rumah di daerah rawan banjir akan terendam banjir. Harta benda dan kendaraan habis diterjang oleh banjir. Bahkan banyak kendaraan lain yg juga terjebak di jalanan. Hal ini menunjukkan bahwa upaya mitigasi bencana masih sangat lemah dan harus menjadi perhatian serius pemerintah kota, provinsi, serta pihak terkait. Namun yang terjadi saat ini, pemerintah kota masih saja lebih mementingkan pembangunan infrastruktur dibandingkan mencari solusi dalam menanggulangi bencana yang terjadi dan berlindung dibalik kata musibah. Padahal besar harapan masyarakat kepada pemerintah kota dan BPBD untuk dapat menanggulangi masalah tersebut
Menurut Ridwan, Selaku Ketua DPC GmnI Bandar Lampung.
“Banjir beberapa waktu yang terjadi di kota bandar lampung tidak hanya disebabkan debit air yang meningkat atau karena terjadi begitu saja. Seharusnya dengan mempertegas banyak faktor, banjir di kota bandar lampung bisa di minimalisir apabila mitigasi bencana dilakukan tepat sasaran.
Situasi ini tentu saja menambah beban bagi masyarakat yang sudah menghadapi berbagai tantangan ekonomi. Oleh karena itu, GMNI Bandar Lampung mendesak agar pemerintah segera mengambil langkah-langkah konkret dalam mengatasi masalah banjir ini. Di antaranya adalah memperbaiki sistem drainase yang tersumbat, melakukan normalisasi sungai, serta menambah ruang terbuka hijau yang dapat menyerap air hujan.
Namun, tanggung jawab ini tidak hanya terletak pada pemerintah. Masyarakat juga harus dilibatkan dalam upaya-upaya pencegahan, dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyebabkan penyumbatan saluran air.
Kami juga menyerukan kepada seluruh elemen mahasiswa, pemuda, dan masyarakat untuk bergotong royong dalam membantu korban banjir dan turut serta dalam kegiatan pemulihan pasca-banjir.