Lampungku39-Menteri Pendidikan Tinggi, Satryo Soemantri Brodjonegoro, menjadi sorotan publik setelah video aksi protes dari ratusan ASN Ditjen Dikti Kemdiktisaintek beredar luas di media sosial pada Senin, 20 Januari 2025. Aksi unjuk rasa itu diduga dipicu oleh pemecatan sepihak terhadap seorang ASN bernama Neni Herlina.
Dalam video tersebut, massa tampak membawa spanduk dengan berbagai tulisan kecaman terhadap tindakan menteri. Salah satu spanduk berbunyi: Kami ASN Dibayar oleh Negara, Bekerja untuk Negara, Bukan Babu Keluarga.
Aksi protes berlangsung dengan para ASN melakukan orasi dan sempat menghadang kendaraan dinas Menteri Dikti yang hendak meninggalkan kantor. Neni, ASN yang mengaku menjadi korban pemecatan, terlihat sangat emosional.
“Saya dipindahkan begitu saja ke Kemendikdasmen tanpa alasan yang jelas,” ujar Neni kepada wartawan di lokasi unjuk rasa.
Selain protes di kantor, nama Satryo juga ramai diperbincangkan di media sosial karena dugaan sikapnya yang arogan terhadap bawahannya. Salah satu yang menjadi perhatian adalah sebuah rekaman suara yang diduga memperdengarkan menteri tersebut bertindak kasar kepada ASN yang bertugas di rumah dinasnya.
Dalam rekaman itu, terdengar suara seorang ASN yang memohon maaf dengan nada ketakutan. “Demi Allah, Pak, mohon maaf,” ucap suara yang diduga milik ASN tersebut.
Namun, permohonan maaf itu disusul dengan suara bentakan keras, dan terdengar pula suara pukulan. Insiden tersebut konon terjadi hanya karena masalah air di rumah dinas menteri yang tiba-tiba mati.
“Sengaja bikin rumah ini nggak ada air! Tadi hidup kok tiba-tiba mati! Ulah si Ricky, kamu diem aja, nggak tanggung jawab sama sekali. Sengaja kan kamu? Sengaja, dong!” ujar suara yang diduga milik Menteri Dikti dalam rekaman tersebut.
Warganet pun mengecam dugaan tindak kekerasan tersebut, menyebut tindakan itu tidak pantas dilakukan oleh seorang pejabat negara. Hingga saat ini, pihak Menteri Dikti belum memberikan pernyataan resmi terkait video maupun rekaman yang beredar.