Baru-baru ini, beredar informasi yang viral mengenai peredaran LPG 3 kg dengan kemasan warna pink yang ternyata merupakan tabung LPG nonsubsidi. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran di kalangan masyarakat, mengingat LPG 3 kg umumnya dikenal sebagai produk bersubsidi yang dijual dengan harga lebih terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Pihak Pertamina pun langsung angkat bicara terkait isu ini. Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, dalam sebuah konferensi pers yang digelar pada Senin (3/2/2025), mengonfirmasi bahwa LPG 3 kg berwarna pink yang beredar saat ini memang bukanlah produk subsidi. Ia menekankan bahwa ada kesalahan distribusi dan pemahaman di masyarakat terkait produk tersebut.
“Memang ada tabung LPG dengan kemasan warna pink yang kami produksi, tetapi itu adalah LPG nonsubsidi yang dijual dengan harga yang lebih tinggi daripada yang bersubsidi. Kami sedang mengusut penyebab kebingungannya dan memastikan agar peredaran produk ini tidak menyesatkan konsumen,” ujar Nicke.
Dia juga menambahkan bahwa LPG 3 kg yang bersubsidi seharusnya hanya diperuntukkan bagi rumah tangga miskin atau usaha mikro dan kecil yang terdaftar dalam program subsidi pemerintah. Setiap perubahan atau perbedaan pada kemasan tabung, lanjutnya, akan selalu dikomunikasikan dengan jelas kepada masyarakat.
Pihak Pertamina juga tengah bekerjasama dengan instansi terkait untuk memverifikasi jaringan distribusi yang terlibat dalam peredaran LPG nonsubsidi ini. Mereka berjanji akan menindak tegas setiap pihak yang terbukti melakukan penyelewengan atau menjual produk nonsubsidi dengan harga atau kemasan yang membingungkan masyarakat.
Sementara itu, masyarakat berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali, mengingat pentingnya keberadaan LPG 3 kg bersubsidi dalam mendukung ekonomi rumah tangga yang lebih rendah. Kejelasan dan pengawasan yang ketat diharapkan dapat mencegah kebingungannya di kemudian hari.