Lampungku39– Presiden Prabowo Subianto tampak seperti orang yang memiliki penilaian tinggi ketika membahas pertanian dan itu terlihat ketika ia melakukan kunjungan kerja panen raya di Majalengka, Jawa Barat pada Senin, 7 April 2025.
Tampak hadir juga dalam seremonial panen raya di daerah tersebut yakni Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan peran vital petani dalam keberlangsungan negara. Ia mengkritik sebagian kalangan elite yang dinilai belum cukup memahami peran strategis sektor pertanian.
Menurutnya petani adalah tulang punggung bangsa. Mungkin banyak elite di Jakarta yang belum sadar betapa pentingnya peran petani. Tanpa pangan, tidak ada negara. Saya katakan berkali-kali: tanpa pangan, tidak ada NKRI,” katanya dilansir dari salah satu media nasional.
Namun sayang pidato ini tidak berimbang dengan fakta di lapangan seperti salah satu kasus yang terjadi di provinsi Lampung yang hingga kini belum ada titik temu dari penetapan harga jual singkong.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang hadir dalam acara panen raya itu pada 31 Januari 2025 menetapkan harga singkong yakni Rp1.350 per kilogram namun sayangnya saat bulan Ramadhan 1446 Hijrian Maret 2025— banyak perusahaan besar tapioka yang menutup industrinya sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi petani singkong.
Gubernur Lampung RMD Jihan kemudian memanggil para pengusaha untuk berkoordinasi agar tidak terjadi kerugian dari sejumlah pihak sehingga titik temu dari pertemuan itu ialah mengubah harga penetapan singkong oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman karena belum memungkinkan untuk diterapkan di Lampung.
Padahal sebelumnya, PJ Gubernur Lampung Dr. Samsudin menetapkan harga singkong Lampung sebesar 1.400 rupiah pada Desember 2024, yang berarti ada penurunan penetapan harga singkong dari tahun sebelumnya. *