Produksi dan Permintaan Kopi Robusta dan Arabika Indonesia Melonjak di Pasar Global

Indonesia kembali menunjukkan taringnya sebagai salah satu produsen kopi terbesar dunia. Memasuki tahun 2024 hingga awal 2025, produksi kopi robusta dan arabika di berbagai daerah di Tanah Air mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kondisi ini didorong oleh membaiknya cuaca, inovasi budidaya, serta naiknya permintaan kopi di pasar internasional.

Di sejumlah sentra produksi seperti Banyuwangi, Kuningan, dan Sumatera Utara, para petani melaporkan hasil panen yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk kopi robusta, peningkatan produksi tercatat hingga 10% di beberapa wilayah, dengan harga green bean robusta pun melonjak tajam, menguntungkan petani lokal.

Sementara itu, kopi arabika yang dikenal dengan cita rasa lebih ringan dan kompleks juga menunjukkan tren serupa. Di Bondowoso, produktivitas kopi arabika meningkat sekitar 40% berkat program pembinaan intensif dan penggunaan teknologi pertanian modern. Arabika asal Sumatera, khususnya dari Gayo dan Mandailing, juga semakin diminati di pasar ekspor, terutama ke Amerika Serikat dan Eropa.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian turut mendorong peningkatan produktivitas kopi dengan target ambisius, yakni empat kali lipat dari hasil rata-rata saat ini. Strategi yang ditempuh antara lain melalui peremajaan tanaman, penggunaan bibit unggul, serta pemberdayaan kelompok tani.

Menurut proyeksi dari berbagai lembaga pertanian, produksi kopi Indonesia tahun 2024/2025 diperkirakan mencapai lebih dari 10 juta karung (setara 600 ribu ton). Kondisi ini menjadikan Indonesia semakin diperhitungkan di tengah ketatnya persaingan pasar kopi dunia.

Dengan dukungan berbagai pihak dan peningkatan kualitas produk, kopi robusta dan arabika Indonesia siap memperluas pengaruhnya di kancah global, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di dalam negeri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *