Harga Singkong Jadi Rp1.350 per Kg, 27 Pabrik di Lampung Tutup Operasi

Lampung — Industri singkong di Lampung tengah menghadapi krisis serius. Harga singkong yang merosot tajam hingga menyentuh angka Rp1.350 per kilogram membuat 27 pabrik pengolahan memilih tutup sementara waktu.

Kondisi ini memukul petani dan pelaku industri lokal. Para petani mengaku merugi besar, sebab biaya produksi yang tinggi tidak sebanding dengan harga jual di pasaran. Beberapa bahkan menyebut harga normal ideal untuk menutup biaya operasional seharusnya berada di kisaran Rp1.800 hingga Rp2.000 per kilogram.

Penurunan harga ini disebut akibat lemahnya permintaan dari pabrik serta minimnya regulasi pengaman harga dari pemerintah. Sementara itu, puluhan pabrik tepung tapioka terpaksa menghentikan produksi akibat tumpukan stok dan rendahnya margin keuntungan.

“Kami tidak sanggup menutupi biaya produksi. Kalau dipaksakan buka, malah bisa rugi besar,” ujar salah satu pemilik pabrik di kawasan Lampung Tengah.

Dampaknya, ratusan pekerja terkena imbas langsung dari penutupan pabrik ini. Banyak dari mereka kini menganggur dan berharap adanya intervensi dari pemerintah daerah maupun pusat.

Para petani dan pengusaha berharap ada solusi konkret, termasuk penetapan harga dasar singkong dan dukungan distribusi yang lebih stabil, agar industri singkong Lampung bisa kembali bangkit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *