LAMPUNGKU39NEWS-Semakin banyak anak muda yang mengalami stres akibat penggunaan media sosial yang berlebihan. Fenomena ini menjadi perhatian serius bagi para ahli kesehatan mental, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap kesejahteraan psikologis generasi muda.
Menurut sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Universitas Indonesia, 70% remaja dan pemuda di usia 15-25 tahun menghabiskan lebih dari lima jam per hari di berbagai platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Twitter. Penelitian tersebut menunjukkan korelasi antara durasi penggunaan media sosial dengan peningkatan tingkat stres dan kecemasan.
Dr. Ratna Dewi, seorang psikolog klinis, mengungkapkan bahwa penggunaan media sosial secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mental. “Media sosial dapat menjadi sumber tekanan, terutama ketika anak muda terus-menerus terpapar pada kehidupan yang tampak sempurna dari orang lain. Hal ini bisa menimbulkan perasaan tidak berharga, kecemasan, dan depresi,” jelasnya.
Salah satu siswa SMA, Rian (17), mengaku bahwa ia merasa tertekan ketika melihat teman-temannya memposting foto-foto liburan atau prestasi akademik. “Saya merasa kurang berprestasi dan sering kali merasa tidak cukup baik,” ujarnya. Rian juga mengakui bahwa waktu yang dihabiskan di media sosial membuatnya sulit fokus pada pelajaran dan aktivitas sehari-hari.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga menyatakan keprihatinannya terhadap dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental pelajar. “Kami mendorong sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi tentang penggunaan media sosial yang sehat dan seimbang. Selain itu, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental,” kata Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebagai langkah preventif, banyak ahli merekomendasikan untuk membatasi waktu penggunaan media sosial dan lebih banyak terlibat dalam aktivitas fisik dan sosial di dunia nyata. “Mengatur jadwal harian yang seimbang antara waktu online dan offline, serta mengembangkan hobi di luar media sosial, dapat membantu mengurangi tingkat stres,” saran Dr. Ratna.
Diharapkan dengan kesadaran yang meningkat tentang dampak negatif media sosial, anak muda dapat lebih bijak dalam mengatur waktu mereka di dunia maya, sehingga dapat menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.