Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan penjelasan terkait penggeledahan yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) pada 10 Februari 2025. Penggeledahan ini terkait dengan dugaan korupsi dalam pengelolaan impor minyak mentah antara tahun 2018 hingga 2023.
Bahlil menjelaskan bahwa kasus yang sedang diselidiki oleh Kejagung berfokus pada dugaan penyalahgunaan dalam tata kelola impor minyak mentah, yang melibatkan beberapa pihak terkait. Namun, ia juga menegaskan bahwa penggeledahan ini tidak ada kaitannya dengan penonaktifan Achmad Muchtasyar sebagai Dirjen Migas. Penonaktifan Muchtasyar, yang baru menjabat kurang dari sebulan, merupakan keputusan internal Kementerian ESDM dan merupakan bagian dari penguatan manajemen organisasi.
Meskipun penggeledahan berlangsung selama beberapa jam di kantor Ditjen Migas, Bahlil memastikan bahwa semua proses hukum akan diikuti dengan transparansi. Pemerintah berkomitmen untuk mendukung penyelidikan yang sedang berlangsung, dan berharap agar semua pihak yang terlibat dapat diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Peristiwa ini menarik perhatian publik, mengingat sektor energi dan sumber daya alam merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian Indonesia. Penegakan hukum yang adil dan transparan diharapkan dapat memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan sektor ini ke depan.