Nelayan di Kabupaten Pesawaran, Lampung, terus berjuang menghadapi berbagai tantangan dalam aktivitas melaut mereka. Perubahan cuaca yang tidak menentu dan fluktuasi harga ikan di pasaran menjadi kendala utama yang berdampak pada penghasilan mereka.
Kabupaten Pesawaran, yang dikenal memiliki garis pantai yang luas, menjadi salah satu sentra perikanan tangkap di Provinsi Lampung. Namun, kondisi cuaca ekstrem dalam beberapa bulan terakhir membuat banyak nelayan memilih tidak melaut demi keselamatan.
“Gelombang laut akhir-akhir ini sering mencapai ketinggian dua hingga tiga meter, jadi kami harus menunggu kondisi tenang. Kalau memaksakan diri, risikonya terlalu besar,” ujar Surya, salah satu nelayan di Teluk Ratai.
Dampak Ekonomi pada Nelayan
Selain cuaca, harga ikan yang fluktuatif juga menjadi masalah. Hasil tangkapan nelayan seperti ikan kembung, tongkol, dan tenggiri sering kali dihargai rendah di tingkat pelelangan. “Kadang harga ikan tidak sebanding dengan biaya operasional melaut, seperti solar dan pakan ikan,” keluh Amir, seorang nelayan di Desa Ketapang.
Menurut data Dinas Kelautan dan Perikanan Pesawaran, lebih dari 60 persen nelayan di wilayah ini menggunakan kapal kecil dengan alat tangkap sederhana, sehingga sangat bergantung pada kondisi alam dan harga pasar.
Inisiatif Pemerintah dan Dukungan
Untuk membantu nelayan, pemerintah daerah Pesawaran telah meluncurkan beberapa program bantuan, seperti pemberian subsidi bahan bakar, alat tangkap ramah lingkungan, dan pelatihan diversifikasi usaha. “Kami juga mendorong nelayan untuk memanfaatkan teknologi digital agar bisa memasarkan hasil tangkapannya langsung ke konsumen tanpa melalui banyak perantara,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pesawaran, Hendra Saputra.
Selain itu, koperasi nelayan juga mulai dibentuk untuk memperkuat posisi tawar nelayan terhadap tengkulak. Dengan koperasi, hasil tangkapan diharapkan dapat dijual dengan harga yang lebih adil.
Harapan Nelayan Lokal
Meski tantangan terus menghantui, nelayan di Pesawaran tetap optimis. Mereka berharap pemerintah lebih memperhatikan infrastruktur pendukung, seperti dermaga dan pasar ikan modern, untuk meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan mereka.
“Kami hanya butuh dukungan supaya usaha melaut ini tetap bisa memberikan kehidupan yang layak bagi keluarga,” ujar Leman, seorang nelayan senior di Kecamatan Padang Cermin.
Dengan potensi laut yang melimpah, nelayan Pesawaran menjadi bagian penting dalam mendukung ketahanan pangan laut di Provinsi Lampung. Namun, kolaborasi antara pemerintah, nelayan, dan masyarakat perlu diperkuat agar sektor perikanan tangkap ini dapat terus berkembang secara berkelanjutan.