Bandar Lampung, 5 Februari 2025 – Harga minyak goreng di pasaran Kota Bandar Lampung mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan harga ini membuat warga kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok tersebut dengan harga terjangkau. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung berencana untuk segera mengatur Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng dan menggelar operasi pasar guna mengendalikan harga.
Menurut pantauan, harga minyak goreng kemasan per liter saat ini telah melonjak hingga Rp 20.000, sementara sebelumnya berada di kisaran Rp 15.000-Rp 17.000 per liter. Kenaikan ini tidak hanya berdampak pada rumah tangga, tetapi juga pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergantung pada minyak goreng untuk usaha mereka.
Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menyatakan bahwa Pemkot akan segera melakukan langkah-langkah konkret untuk mengatasi lonjakan harga minyak goreng ini. “Kami akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menetapkan HET yang wajar agar masyarakat tidak terbebani. Selain itu, kami juga akan menggelar operasi pasar untuk menyediakan minyak goreng dengan harga yang lebih terjangkau,” ujar Eva.
Rencana operasi pasar ini akan melibatkan beberapa distributor dan toko pengecer yang sudah bekerja sama dengan pemerintah. Operasi pasar ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan pasokan minyak goreng dengan harga yang lebih stabil, serta mengurangi praktik spekulan yang memanfaatkan kondisi pasar yang tidak stabil.
Selain itu, Pemkot Bandar Lampung juga berencana untuk memperketat pengawasan terhadap distribusi minyak goreng di pasar tradisional dan modern untuk memastikan bahwa harga yang berlaku sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Kenaikan harga minyak goreng ini juga disebabkan oleh faktor-faktor eksternal, seperti gangguan pasokan bahan baku kelapa sawit dan meningkatnya permintaan global. Namun, Pemkot berjanji akan terus memantau perkembangan harga dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi daya beli masyarakat.
Warga Bandar Lampung pun berharap kebijakan pemerintah dapat segera menurunkan harga minyak goreng dan mengurangi beban ekonomi, terutama di tengah kondisi perekonomian yang masih sulit. “Semoga segera ada solusi, karena kami sangat terbantu dengan harga yang lebih terjangkau, apalagi minyak goreng adalah kebutuhan sehari-hari,” ujar Mardiana, salah seorang ibu rumah tangga.