Hindari Jeratan Pinjol: Edukasi Penting bagi Anak Muda

LAMPUNGKU39NEWS-Meningkatnya penggunaan pinjaman online (pinjol) di kalangan anak muda Indonesia telah menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Banyak generasi muda yang tergoda oleh kemudahan dan kecepatan akses pinjaman tanpa memikirkan dampak jangka panjangnya.

Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah pengguna pinjol di kalangan anak muda meningkat tajam dalam dua tahun terakhir. “Kami mencatat ada peningkatan signifikan pada usia 18-25 tahun yang memanfaatkan pinjol, terutama untuk keperluan konsumtif seperti belanja online dan hiburan,” ujar Kepala Departemen Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Triyono Budi Santoso, dalam sebuah seminar di Jakarta, Selasa (14/11).

Triyono menekankan pentingnya edukasi finansial untuk mencegah anak muda terjerat utang pinjol yang bisa berdampak buruk pada kesehatan keuangan mereka. “Banyak dari mereka yang akhirnya terjebak dalam lingkaran utang karena tidak memahami bunga tinggi dan biaya tersembunyi yang dikenakan oleh beberapa platform pinjol ilegal,” tambahnya.

Untuk mengatasi masalah ini, OJK telah bekerja sama dengan berbagai institusi pendidikan dan komunitas untuk menyelenggarakan program literasi keuangan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya pinjol dan memberikan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan yang baik. “Kami ingin anak muda lebih bijak dalam mengelola keuangan dan memilih sumber pembiayaan yang sehat,” kata Triyono.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah kampanye #JanganTerjebakPinjol yang digelar secara masif di media sosial. Kampanye ini mengajak anak muda untuk berbagi pengalaman dan tips menghindari pinjol ilegal serta pentingnya memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan.

Anak muda diharapkan lebih selektif dalam menggunakan layanan pinjaman dan selalu memeriksa legalitas serta reputasi penyedia layanan. “Jangan sampai tergiur dengan kemudahan yang ditawarkan tanpa memikirkan konsekuensinya. Selalu baca syarat dan ketentuan dengan teliti sebelum memutuskan untuk mengambil pinjaman,” pesan Triyono.

Dengan langkah-langkah edukatif yang intensif dan kolaboratif, diharapkan anak muda Indonesia bisa terhindar dari jeratan pinjol dan mampu mengelola keuangan mereka dengan lebih bijaksana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *