Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024 mencapai **5,1% (year-on-year)**, melampaui proyeksi pemerintah dan analis pasar yang memperkirakan angka di kisaran **4,9–5,0%**. Pertumbuhan ini menjadi yang tertinggi sejak 2021, menunjukkan pemulihan ekonomi yang semakin kuat pasca-pandemi.
### **Faktor Pendukung Pertumbuhan**
Pertumbuhan ekonomi didorong oleh beberapa sektor kunci, antara lain:
– **Konsumsi rumah tangga** (naik **4,8%**) – Dipicu oleh belanja Lebaran dan program bantuan sosial pemerintah.
– **Investasi (PMDN & PMA)** (tumbuh **5,6%**) – Terutama di sektor infrastruktur dan energi hijau.
– **Ekspor** (meningkat **6,2%**) – Didukung kenaikan harga komoditas seperti batu bara, CPO, dan nikel.
### **Sektor yang Menunjukkan Perbaikan Signifikan**
1. **Industri Pengolahan** (tumbuh **4,9%**) – Terutama industri otomotif dan elektronik.
2. **Pariwisata & Akomodasi** (naik **8,5%**) – Lonjakan wisatawan asing setelah kebijakan bebas visa.
3. **Teknologi & Digital** (melaju **12%**) – E-commerce dan layanan fintech terus berkembang.
### **Tantangan ke Depan**
Meski optimis, pemerintah tetap mewaspadai beberapa risiko, seperti:
– **Inflasi** yang mulai naik ke **3,1%** akibat kenaikan harga pangan dan BBM.
– **Nilai tukar rupiah** yang masih fluktuatif di kisaran **Rp15.600–Rp15.800 per USD**.
– **Ketegangan geopolitik global** yang dapat memengaruhi ekspor dan investasi.
### **Respons Pemerintah & Proyeksi 2024**
Menteri Keuangan **Sri Mulyani** menyatakan, pemerintah akan terus memperkuat stimulus fiskal dan mendorong investasi untuk mempertahankan momentum pertumbuhan.
“Kami memproyeksikan pertumbuhan tahun 2024 bisa mencapai **5,0–5,3%**, asalkan konsumsi dan investasi tetap terjaga,” ujarnya.
Bank Indonesia (BI) juga diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan di **6,0%** untuk mengendalikan inflasi sekaligus mendorong pertumbuhan kredit.
### **Reaksi Pasar**
Indeks **IHSG** merespons positif dengan menguat **1,2%** setelah pengumuman BPS. Analis memprediksi pasar saham dan obligasi akan tetap menarik bagi investor asing jika stabilitas ekonomi terjaga.
**#EkonomiIndonesia #PertumbuhanEkonomi #BPS #Investasi #SriMulyani**