Petani Kedelai di Lampung Berupaya Tingkatkan Produksi di Tengah Tantangan Cuaca dan Harga

Petani kedelai di Provinsi Lampung terus berupaya meningkatkan hasil panen mereka di tengah berbagai tantangan, termasuk perubahan cuaca yang tidak menentu dan fluktuasi harga pasar.

Menurut data dari Dinas Pertanian Provinsi Lampung, luas lahan tanam kedelai di wilayah ini mencapai sekitar 12.000 hektare pada tahun 2024. Namun, hasil produksi masih menghadapi kendala akibat curah hujan yang tinggi dan serangan hama.

Salah satu petani kedelai di Kecamatan Pringsewu, Haryanto, menyebutkan bahwa musim tanam kali ini lebih menantang dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Hujan yang terus-menerus membuat tanaman mudah terserang penyakit. Selain itu, biaya pupuk dan pestisida juga naik, sehingga kami kesulitan menjaga kualitas tanaman,” ujar Haryanto.

Di sisi lain, harga kedelai di pasar juga menjadi perhatian. Menurut sejumlah petani, harga kedelai lokal sering kalah bersaing dengan kedelai impor, yang harganya lebih murah meski kualitasnya berbeda. Hal ini berdampak pada pendapatan petani yang semakin tertekan.

Untuk membantu petani, pemerintah daerah bekerja sama dengan sejumlah lembaga memberikan pelatihan dan bantuan alat pertanian modern. Kepala Dinas Pertanian Lampung, Rudi Santoso, menyatakan bahwa upaya ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas petani sekaligus mengurangi ketergantungan pada kedelai impor.

“Selain memberikan pelatihan, kami juga mendorong penggunaan varietas kedelai unggul yang lebih tahan terhadap perubahan cuaca dan memiliki hasil panen yang lebih tinggi,” kata Rudi.

Meski tantangan cukup besar, para petani tetap optimis. Mereka berharap adanya dukungan lebih lanjut dari pemerintah, terutama dalam hal stabilisasi harga kedelai dan pengadaan sarana produksi yang lebih terjangkau.

Kedelai merupakan salah satu komoditas strategis di Lampung, yang tidak hanya menjadi bahan baku pangan lokal seperti tempe dan tahu, tetapi juga berpotensi menjadi produk unggulan ekspor jika dikelola dengan baik. Dengan kolaborasi antara petani dan pemerintah, diharapkan Lampung dapat menjadi salah satu sentra produksi kedelai yang berdaya saing tinggi di Indonesia.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *