Lampungku39– Berbagai macam keluhan banjir terus masyarakat lontarkan sedangkan pemerintah terus beralasan, mulai dari sedimentasi hingga akan bekerja mengecek saluran pipa perusahaan negara untuk kemudian membongkarnya.
Selain itu ada juga kepala instansi yang menyalahkan warga yang buang sampah sembarangan.
Sementara beberapa nyawa warga Bandar Lampung sudah hilang terseret arus, tersetrum dalam genangan air dan tertimbun longsor.
Padahal di tiap lingkungan itu ada yang namanya camat, lurah, lembaga pemberdayaan masyarakat, kepala lingkungan, Rukun Tetangga hingga Linmas.
Dulu ada yang namanya program grebek sungai dari walikota Bandar Lampung Eva Dwiana, namun sekarang eksistensi program tersebut entah kemana.
Banjir di wilayah perkotaan ini akan terus terjadi selama tidak ada langkah konret dari pemerintah untuk terus memantau dan menjaga lingkungan.
Gubernur dan walikota harus memastikan betul jajarannya bekerja setiap hari untuk mengantisipasi banjir. Bila perlu membentuk satgas anti banjir yang bekerja menjaga, merawat dan membersihkan lingkungan setiap hari.
Pemerintah tidak bisa hanya menyalahkan tumpukan sampah, tapi tidak memiliki kinerja pasti dalam merawat lingkungan padahal memiliki cukup instrument untuk melakukannya.*